KEPAHIANG BB, Kamis , 26 November 2020 partai PSI menggelar penanaman 6000 pohon di beberapa titik di propinsi Bengkulu. Acara ini dilakukan dalam rangka HUT Partai PSI ke -6, dilakukan selama 6 hari dari tanggal 23 hingga 28 November 2020. Dengan urutan pada tanggal 23 November di kota bengkulu di dua titik lokasi, 24 November 2020 di Bengkulu tengah di 2 titik lokasi, 25 November 2020 di kabupaten rejang lebong di satu lokasi, dan pada 26 November 2020 di kepahiang di satu titik lokasi yaitu di hutan Konak Kepahiang.
Ujang Syarifudin dan Firdaus Djailani Hadir dan ikut melaksanakan penanaman pohon tersebut bersama Milinial Muda Padek serta di hadiri juga anggota Asosiasi Pengusaha Hasil Hutan Non Kayu Kepahiang.
“Total semua pohon yang ditanam sebanyak 6000 batang .
Masing masing titik 1000 pohon, terdiri dari jenis bibit kayu bawang, gaharu, ketapang, pinang dll.
Jenis tanaman di sesuaikan dengan lokasi penanaman,” ujar Juru bicara DPP pusat PSI Dison Aritona, didampingi Pengurus PSI Rejang Lebong.
lebih lanjut dijelaskan Partai PSI ingin mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan, bentuk kongkrit salah satunya penanaman pohon .
Ini lah Komitmen PSI di bidang lingkungan hidup .
“PSI mengajak masyarakst untuk peduli dengan kelestarian lingkungan , dengan cara menanam pohon. Di lahan” kritis,” ujar Susan Trijaya panitia kegiatan.
Sementara itu Firdaus Djailani mengatakan kedepan kegiatan seperti ini nanti kegiatan seperti ini akan dilakukan secara rutin, karena kegiatan seperti ini kegiatan yang sangat bermanfaat buat kelestarian alam hingga manfaatnya bisa dimanfaatkan oleh semua generasi kedepan, khusus untuk wilayah hutan wisata Konak kedepan kan di lakukan pengembangan lokasi dengan tidak merusak kealamiannya, seperti di bangun jalan setapak sehingga hutan Konak kembali menjadi salah satu tujuan wisata di Kepahiang.
” Kita punya banyak tempat yang bisa dijadikan lokasi wisata, kita punya potensi besar untuk itu. Maka kedepan nanti kita akan kembangkan kembali, dak untuk berwisata kita tak perlu keluar Kepahiang, alam kita ini jauh lebih indah, namun perlu sentuhan serius,” papar Firdaus Djalaini. (bcp)
